ACARA I
STRUKTUR
BUAH DAN BIJI TANAMAN KEHUTANAN
I.
TUJUAN
Adapun
tujuan dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.
Mengetahui susunan/struktur buah dan
biji spesies tanaman kehutanan.
2.
Dapat membedakan buah yang hanya
mempunyai satu biji dan buah yamng memiliki lebih dari satu biji
3.
Dapat membedakan cadangan makanan
yang terdapat pada biji Angiospermae dan Gymnospermae.
II.
DASAR
TEORI
Pada umumnya buah berkembang dari
bagian alat kelamin betina (putik) yang disebut bakal buah yang mengandung
bakal biji. Buah yang lengkap tersusun atas biji, daging buah, dan kulit buah.
Kulit buah ada yang dapat dibedakan menjadi tiga lapisan, yaitu epikarp,
mesokarp dan endokarp sebelum biji masak (Mulyani, 2006).
Buah adalah suatu hasil dari proses
akhir yang mulai dari penyerbukan atau persarian. Pada hakikatnya buah hanya
dibedakan kedalam 2 jenis, yang pertama adalah buah semu dan yang kedua adalah
buah sejati. Tak lepas dari penamaan buah tersebut menjadi buah sejati dan buah
semu dapat dilihat dari struktur buah dan bagian – bagian buah yang ada pada
buah. Misalnya dikatakan buah sejati atau buah sebenarnya adalah ketika bentuk
buah tidak terhalangi oleh bagian – bagian buah yang ada, pengecualian tetap ada,
seperti pada buah jambu mete terlihat tangkai bunga yang membesar seperti buah,
padahal bagianyang membesar itu bukan buah tapi tangkai buah (Sutopo, 2002).
Menurut
Tjitrosoepomo (1985) buah pada tumbuhan umumnya dapat dibedakan dalam empat
golongan yaitu:
1. Buah
Tunggal (Sejati)
Buah
tunggal (sejati) adalah buah yang terbentuk dari satu bunga dengan satu
bakal buah, yang berisi satu biji atau lebih.
2. Buah
Ganda
Buah berganda adalah buah yang
terbentuk dari satu kuntum bunga yang memiliki banyak bakal buah. Tiap-tiap
bakal buah itu tumbuh menjadi buah yang tersendiri, lepas-lepas, namun akhirnya
menjadi kumpulan buah yang nampak seperti satu buah. Sesuai dengan
bentuk-bentuk buah penyusunnya, maka dikenal beberapa macam buah berganda.
Misalnya:
·
buah kurung berganda, misalnya pada
buah mawar (Rosa).
·
buah bumbung berganda, misalnya pada
cempaka (Michelia).
·
buah buni berganda, misalnya pada
sirsak (Annona).
·
buah batu berganda, misalnya pada
murbei (Morus).
3. Buah
Majemuk
Buah majemuk adalah buah hasil
perkembangan bunga majemuk. Dengan demikian buah ini berasal dari banyak bunga
(dan banyak bakal buah), yang tumbuh sedemikian sehingga pada akhirnya
seakan-akan menjadi satu buah saja.
4.
Buah Semu
Buah semu atau buah tertutup adalah,
yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian lain pada
bunga itu yang malahan menjadi bagian utama buah ini (lebih besar, lebih
menarik perhatian dan seringkali merupakan bagian buah yang bermanfaat dapat
dimakan) sedang buah yang sesungguhnya kadang-kadang tersembunyi.
Biji merupakan suatu struktur
kompleks, yang terdiri dari embrio atau lembaga, kulit biji dan persediaan
makanan cadangan. Dalam biji banyak tumbuhan, makanan disimpan di dalam lembaga
biji itu sendiri, pada tumbuhan lain, makanan disimpan dalam jaringan di
sekililingnya. Cerita lengkap mengenai biji harus menerangkan
perubahan-perubahan yang terjadi dalam stamen dan pistil, proses penyerbukan,
perkembangan embrio, pembentukan kulit biji dan perkembangan penyediaan
cadangan makanan yang digunakan oleh tumbuhan muda ketika biji berkecambah
(Yuniarsih, 1996).
Biji
dibentuk dengan adanya perkembangan bakal biji. Pada saat pembuahan, tabung
sari sari memasuki kantung embrio melalui mikropil dan menempatkan dua buah
inti gamet jantan padanya. Satu diantaranya bersatu dengan inti sel telur dan
yang lain bersatu dengan dua inti polar atau hasilnya penyatuan, yaitu inti
sekunder. Penyatuan gamet jantan dengan sel telur menghasilkan zigot yang
tumbuh menjadi embrio. Penyatuan gamet jantan yang lain dengan kedua inti polar
menghasilkan inti sel endosperm pertama yang akan membelah-belah menghasilkan
jaringan endosperm. Proses yang melibatkan kedua macam pembuahan (penyatuan)
tersebut dinamakan pembuahan ganda (Kamil, 1982).
Pada awalnya biji duduk pada suatu
tangkai yang keluar dari papan biji atau tembuni. Tangkai pendukung biji itu
disebut tali pusar. Bagian biji tempat pelekatan tali pusarbiji (hilus). Jika
biji sudah masak maka tali pusarnya putus, sehingga biji terlepas dari
tembuninya. Bekas tali pusar umumnya tampak jelas pada biji. Pada biji ada
kalanya tali pusar ikut tumbuh berubah sifat menjadi salut atau selaput biji (arillus) (Kartasapoetra, 2003).
Bunga sangat beragam bentuknya ,
meskipun demikian, persamaan yang pokok diantara bunga bermacam tumbuhan itu
lebih besar dibandingkan dengan kelainannya, karena semua bunga mempunyai
kerangka struktur dasar yang sama. Menurut botaniawan, bunga adalah sepotong
batang atau cabang dengan sekumpulan daun yang mengalami metamorfosis yang
berhubungan dengan fungsinya untuk bereproduksi. Dikatakan mengalami perubahan
bentuk karena di antara daun-daun ini ada yang mungkin menyerupai daun biasa,
tetapi yang lain berbeda sekali dalam strukturnya sehingga sukar dinamakan daun
(Jati, 2007).
III.
LOKASI DAN WAKTU PRAKTIKUM
Praktikum
Struktur Buah dan Biji Tanaman Kehutanan ini dilakukan di Laboratorium
Silvikultur Intensif Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada di Klebengan,
dengan waktu pelaksanaan yaitu Minggu, tanggal 10 September 2016 pukul 07.30.
IV.
ALAT DAN BAHAN
Alat
yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.
Gunting
biji
2.
Kaca
pembesar
3.
Tanggem
4.
Pisau
5.
Penggaris
6.
Alat
Tulis
7.
Kamera
Bahan yang digunakan
dalam praktikum ini yaitu :
1.
Berbagai
jenis buah dan biji tanaman kehutanan
V.
CARA KERJA
1.
Buah
dan biji yang telah disediakan diambil
2.
Panjang,
tebal, dan lebar biji diukur
3.
Biji
digambar secara utuh (skala yang benar
digunakan)
4.
Buah/biji
dibelah secara membujur, kemudian hasil potongan digambar dan ditulis
bagian-bagiannya
5.
Buah/biji
dibelah secara melintang, kemudian hasil potongan digambar dan ditulis
bagian-bagiannya (apabila hasil potongan tidak jelas bias dilihat melalui kaca
pembesar)
6.
Minimal
jenis buah/biji yang harus digambar tiap mahasiswa adalah 10 jenis buah/biji
dan harus mewakili dari kelas Angiospermae dan Gymnospermae serta tidak boleh
hanya diwakili dari Famili Leguminosae saja
7.
Setiap
kegiatan yang dilakukan di dokumentasikan
8.
Hasil
pengamatan disajikan dan tiap tanaman diklasifikasikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar